Pentingnya Meningkatkan Kecerdasan Emosional Di Dalam Perusahaan
Dewasa ini, memiliki emotional intelligence dan intellectual intelligence atau kecerdasar emosional dan kecerdasan intelektual sangatlah penting. Keduanya harus dapat bersinergi dengan baik di dalam diri. Ketika keduanya dapat bersinergi dengan baik, tentu akan membantu dalam kehidupan sehari-hari. Baik di kehidupan pribadi, atau dalam pekerjaan.
Bersama Bapak Muhammad Chalid, akan dikupas tuntas mengenai pentingnya meningkatkan emotional intelligence dan intellectual intelligence. Beliau adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan, pengajar di perguruan tinggi, serta training di beberapa lembaga. Dan praktisi psikologis mandiri.
Mari simak artikel di bawah ini hingga selesai, ya!
Artikel ini dibuat berdasarkan salah satu koleksi video Paramavida Indonesia youtube channel.
Apa Itu Emotional Intelligence Dan Apa Perbedaannya Dengan Intellectual Intelligence?
Dilihat dari definisinya, emotional intelligence adalah kemampuan untuk mengenali atau memahami serta mengevaluasi emosi yang terjadi pada diri sendiri ataupun orang lain. Contohnya adalah ketika masih kecil, kita akan diajarkan oleh orang tua untuk mengucapkan terima kasih ketika diberi sesuatu oleh orang lain. Itu merupakan salah satu kecerdasan emosional. Serta saat kita dicontohkan untuk menghormati orang lain.
Emotional intelligence dan intellectual intelligence tentu sangat berbeda. Intellectual intelligence lebih mengukur kecerdasan intelektual. Seperti kemampuan untuk mengingat, memecahkan masalah, dan menganalisa. Dimana kecerdasan intelektual ini dapat dihitung dalam satuan nilai tertentu, kemudian dapat digolongkan. Inilah mengapa, IQ berbentuk score dan dapat dihitung untuk menggolongkan IQ seseorang.
Sementara kecerdasan emosional tidak dapat diukur dan tidak dapat ditetapkan dengan angka. Karena kecerdasan emosional setiap orang sangatlah berbeda.
Kapan Seseorang Dapat Dikatakan Memiliki Emotional Intelligence Yang Baik?
Untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik, seseorang dapat melatih diri sendiri atau dengan training. Syarat seseorang dikatakan telah memiliki kecerdasan emosional jika sudah memiliki sifat seperti di bawah ini:
- Self awareness (kesadaran diri), dimana seseorang sudah mengetahui dengan pasti apa yang ada di dalam dirinya. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan diri. Jika belum yakin, dapat mencoba bertanya pada orang terdekat. Apa yang menjadi sisi positif dan negatif diri.
- Self management (kemampuan diri untuk mengatur kapan emosi disampaikan). Emosi memang tidak baik jika selalu dipendam, namun emosi ini dapat dikendalikan. Contohnya ketika akan marah atau kesal pada seseorang. Namun, keadaan sedang ramai dan tidak memungkinkan untuk marah di depan umum. Oleh karena itu, amarah tersebut dapat ditunda terlebih dahulu. Jika kondisinya sudah lebih baik, maka barulah luapkan emosi pada orang yang tepat. Menunda emosi pun dapat menjaga diri untuk tidak berkata kasar atau menyakiti hati. Karena biasanya, orang yang sedang dalam amarah yang meledak-ledak seringkali tidak terkontrol.
- Motivasi, dimana orang yang memiliki emotional intelligence yang baik, akan termotivasi dengan cara berinteraksi dengan orang lain, tanpa ada niat untuk mendapatkan imbalan. Orang tersebut tulus membantu orang lain, menghargai orang lain, tanpa mengharapkan apapun.
- Empati, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan, pikiran, serta tingkah laku orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Artinya, seseorang dapat melihat kira-kira apa yang mereka yakini dan lakukan terhadap sesuatu sehingga dapat memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.
- Social skill, dimana orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, dia akan dapat berbaur dengan orang lain dimanapun ia berada.
Untuk mendapatkan kecerdasan emosional yang baik, dapat dilatih dari diri sendiri ataupun mengikuti training. Jika ingin mengasah emotional intelligence yang baik, kamu bisa menghubungi Paramavida, lembaga profesional yang dapat melatih skill serta mengasah kemampuan yang kamu miliki.
Di Paramavida, terdapat kelas untuk melatih emotional intelligence dan intellectual intelligence. Dimana training ini dilakukan selama satu atau dua hari. Tak sekedar lembaga training¸Paramavida juga bertekad menciptakan orang-orang profesional dan skillfull, untuk siap menghadapi tantangan di dunia kerja ataupun bisnis.
Kapan Seseorang Dapat Dikatakan Memiliki Emotional Intelligence Yang Baik?
Untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik, seseorang dapat melatih diri sendiri atau dengan training. Syarat seseorang dikatakan telah memiliki kecerdasan emosional jika sudah memiliki sifat seperti di bawah ini:
- Self awareness (kesadaran diri), dimana seseorang sudah mengetahui dengan pasti apa yang ada di dalam dirinya. Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan diri. Jika belum yakin, dapat mencoba bertanya pada orang terdekat. Apa yang menjadi sisi positif dan negatif diri.
- Self management (kemampuan diri untuk mengatur kapan emosi disampaikan). Emosi memang tidak baik jika selalu dipendam, namun emosi ini dapat dikendalikan. Contohnya ketika akan marah atau kesal pada seseorang. Namun, keadaan sedang ramai dan tidak memungkinkan untuk marah di depan umum. Oleh karena itu, amarah tersebut dapat ditunda terlebih dahulu. Jika kondisinya sudah lebih baik, maka barulah luapkan emosi pada orang yang tepat. Menunda emosi pun dapat menjaga diri untuk tidak berkata kasar atau menyakiti hati. Karena biasanya, orang yang sedang dalam amarah yang meledak-ledak seringkali tidak terkontrol.
- Motivasi, dimana orang yang memiliki emotional intelligence yang baik, akan termotivasi dengan cara berinteraksi dengan orang lain, tanpa ada niat untuk mendapatkan imbalan. Orang tersebut tulus membantu orang lain, menghargai orang lain, tanpa mengharapkan apapun.
- Empati, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan, pikiran, serta tingkah laku orang lain dari sudut pandang orang tersebut. Artinya, seseorang dapat melihat kira-kira apa yang mereka yakini dan lakukan terhadap sesuatu sehingga dapat memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.
- Social skill, dimana orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, dia akan dapat berbaur dengan orang lain dimanapun ia berada.
Untuk mendapatkan kecerdasan emosional yang baik, dapat dilatih dari diri sendiri ataupun mengikuti training. Jika ingin mengasah emotional intelligence yang baik, Anda dapat menghubungi Paramavida, lembaga profesional yang dapat melatih skill serta mengasah kemampuan yang Anda miliki.
Di Paramavida, terdapat kelas untuk melatih emotional intelligence dan intellectual intelligence. Dimana training ini dilakukan selama satu atau dua hari. Tak sekedar lembaga training¸Paramavida juga bertekad menciptakan orang-orang profesional dan skillfull, untuk siap menghadapi tantangan di dunia kerja ataupun bisnis.
Pentingnya Emotional Intelligence Dan Intellectual Intelligence Di Perusahaan
Emotional intelligence dan intellectual intelligence di perusahaan adalah hal yang penting. Supaya dapat menjalankan pekerjaan dengan sepenuh hati. Analoginya, kecerdasan emosi di tempat kerja sama dengan bagaimana diri kita mengimplementasikan kecerdasan emosi. Otak, tubuh, dan hati, adalah bagian penting dalam menjalankan kecerdasan emosional.
Perusahaan dalam mengatur orang-orang di dalmnya. Merupakan kerja otak untuk mengatur emosi pada diri kita. Tubuh ini mengatur untuk melakukan jobdesk tersebut. Sama dengan kecerdasan emosi, harus tahu bagaimana akan bersikap. Misalnya ketika berhadapan dengan atasan, atau ketika berhadapan dengan rekan kerja.
Sementara itu, hati menjadi perwakilan dari tenaga kerja. Dimana bisa menjadi alat bantu kerja, support, misalnya pemberian reward, bonus, atau hal lainnya. Jadi, antara otak, tubuh, dan hati sangat dibutuhkan dalam bekerja.
Tidak hanya intellectual intelligence, tapi juga dari sisi emosionalnya. Sehingga, dalam berinteraksi dalam pekerjaan seringkali burn out atau stress. Yang disebabkan kemampuan menata emosi masih kurang. Di sinilah pentingnya melatih untuk meningkatkan emotional intelligence dan intellectual intelligence, baik dari diri sendiri atau melalui training.
Bahkan, ada yang menyatakan bahwa seseorang yang memiliki emotional intelligence yang baik, pasti memiliki intellectual intelligence yang baik. Namun sebaliknya, orang yang memiliki intellectual intelligence yang baik, belum tentu memiliki emotional intelligence yang baik.
Seperti Apa Contoh Penerapan Kecerdasan Emosional yang Baik Di Perusahaan?
Contoh penerapan kecerdasan emosional di perusahaan sangat banyak. Misalnya, bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain di lingkungan kerja. Ada beberapa orang yang dapat berteman dengan hanya yang satu divisi, atau satu hobi, atau usia yang sepantaran. Dengan alasan supaya lebih nyambung ketika mengobrol.
Namun, ada juga yang bisa berteman dengan siapa saja. Tidak peduli dari divisi yang mana, apa hobinya, atau bahkan usia yang berbeda. Orang-orang yang memiliki kecerdasan emosional yang baik, tentu dapat mengkondisikan hal ini. Dimana dirinya dapat menempatkan diri dengan orang-orang yang berbeda latar belakang.
Contoh lain adalah dengan mengucapkan terima kasih untuk apa yang telah orang lain lakukan. Misalnya ada OB yang meletakkan camilan di meja, ucapkanlah terima kasih. Lebih baik lagi jika diucapkan namanya, karena hal itu akan membuat orang tersebut merasa spesial dan mengingatnya. Kemungkinan di suatu hari, orang tersebut mungkin yang akan membantu kita dalam kesulitan.
Bagaimana Cara Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional?
untuk dapat meningkatkan kecerdasan emosional, dapat dilakukan sendiri atau mengikuti training. Untuk melatih sendiri, hal sederhana yang dapat dilakukan adalah membiasakan diri untuk bersosialisasi. Mengucapkan kata terima kasih ketika dibantu, tolong ketika meminta bantuan, dan maaf ketika melakukan kesalahan. Sekecil apapun itu, akan berdampak besar pada orang lain.
Bisa juga untuk mencari tahu kelebihan dan kekurangan, dapat menanyakan pada orang terdekat. Dan mencari solusi terkait kelemahan yang dimiliki.
Selain itu, dapat juga ditingkatkan dengan training. Salah satu lembaga training yang dapat dipilih adalah Paramavida. Dimana memiliki banyak profesional untuk dapat melatih kecerdasan emosional. Dengan training yang menyenangkan, tentu akan memudahkan kamu untuk memahami dan mendapatkan skill yang mumpuni.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, emotional intelligence dan intellectual intelligence adalah dua hal yang berbeda. Kecerdasan emosional tidak dapat dihitung dan dinyatakan dalam angka, sementara kecerdasan intelektual dapat dinyatakan dalam angka. Walau kedua kecerdasan merupakan tipe kecerdasan yang berbeda, kedua kecerdasan tersebut saling berkaitan.
Penerapan emotional intelligence di dunia kerja dapat mempengaruhi cara berinteraksi dengan kolega, atasan, maupun tim. Untuk mengasahnya, kita dapat melakukan sendiri atau dibantu oleh lembaga training yang berpengalaman. Paramavida memiliki program emotional intelligence training yang dapat diikuti oleh profesional dari berbagai macam background industri.